Home » » Crude Oil

Crude Oil

Written By Unknown on Jumat, 11 November 2016 | 11.40

I. CRUDE OIL ( Minyak Bumi )

Minyak bumi atau “crude oil” adalah senyawaan hidrokarbon dan non-hidrokarbon yang terdapat di dalam bumi. Minyak bumi berwarna coklat kehitaman sampai hitam, dalam bentuk cair dan terdapat gas–gas yang melarut di dalamnya, dengan berat jenis berkisar antara 0,8000 – 1,0000.

Image result for crude oil
Ilustrasi Crude Oil

Terdiri dari hidrokarbon dari berbagai berat molekul dan senyawa organik lainnya. Nama minyak bumi meliputi baik yang terjadi secara alami diproses minyak mentah dan produk minyak bumi yang terdiri dari minyak mentah halus. Sebuah bahan bakar fosil, minyak bumi terbentuk ketika jumlah besar organisme mati, biasanya zooplankton dan ganggang, yang terkubur di bawah batuan sedimen dan mengalami kedua panas intens dan tekanan.


II. KOMPONEN CRUDE OIL

Unsur kimia penyusun minyak bumi adalah :
– Unsur mayor adalah karbon dan hidrogen (disebut unsur hidrokarbon)
– Unsur minor adalah sulfur, nitrogen, oksigen, halogen dan logam (disebut unsur non-hidrokarbon)

Besarnya kandungan (konsentrasi) unsur tersebut dalam berbagai macam minyak bumi, seperti ditunjukkan pada Tabel dibawah ini :

Tabel Unsur didalam Crude Oil


Sifat minyak bumi antara satu dengan ainnya berbeda–beda, dari yang ringan (encer) sampai pada yang berat (kental). Hal ini sangat bergantung pada jenis dan besarnya kandungan komponen (unsur) di dalam minyak bumi.

Minyak bumi mengandung unsur non-hidrokarbon dalam jumlah sekecil mungkin. Makin kecil kandungannya mempunyai nilai ekonomi makin tinggi, karena dengan kandungan yang kecil tidak memerlukan biaya yang tinggi dalam proses pengolahannya ataupun dalam pemenuhan spesifikasi produk yang dihasilkan.

Senyawa Hidrokarbon yang terkandung di dalam minyak bumi :

a.       Alkana
Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang, contoh n-oktana. Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan bercabang, contoh isooktana. Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon tersatuasi yang mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas atom karbon (C) dan hidrogen (H).

b.       Sikloalkana
Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana.
Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena. Naptena adalah senyawa hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya. Naptena memiliki rumus umum CnH2n dan mempunyai ciri-ciri mirip alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih tinggi.

c.        Hidrokarbon Aromatik
     Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena, contoh etil benzena.

Unsur Mayor
Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, naptena, aspaltena, dan aromatik. Komposisi molekul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut:

No.
Hidrokarbon
Rata-Rata
Rentang
1.
Naptena
49%
30-60%
2.
Parafin
30%
15-60%
3.
Aromatik
15%
3-30%
4.
Aspaltena
6%
sisa-sisa

Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu parafin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena.

a.       Minyak Bumi Golongan Parafin
Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin adalah senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan untuk bahan bakar karena merupakan sumber penghasil gasolin.

b.      Minyak Bumi Golongan Naftalena
Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa senyawa hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini digunakan untuk pengeras jalan dan pelumas.

c.        Minyak Bumi Golongan Campuran Parafin-Naftalena
    Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa hidrokarbon rantai terbuka dan rantai tertutup.

Unsur Minor
Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu 83-87% karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2% nitrogen, dan < 0,1% unsur-unsur logam.

a.      Sulfur (Belerang)
Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi. Keberadaan belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau basah), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.

b.       Oksigen
Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak bumi dengan atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu lama berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa: alkohol, keton, eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi. Oksigen dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.

c.        Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-2%. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum (getah) pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi.

d.       Unsur-Unsur Logam
     Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.


III. CRUDE OIL PRODUCTION

Minyak Bumi dihasilkan dengan cara pengeboran. Pengeboran dilakukan setelah studi geologi struktural, analisis cekungan sedimen, dan karakterisasi reservoir (terutama dalam hal porositas dan permeabilitas struktur geologi) telah selesai. Pengeboran minyak bumi dibagi menjadi 2, yaitu Offshore dan Onshore.

1. Offshore
Bangunan atau struktur yang di bangun di atas laut dengan kedalaman tertentu sebagai penopang kegiatan proses eksplorasi dan eksploitasi Minyak dan Gas Bumi. Dari namanya, rig ini berada di lepas pantai. Jadi letak rig ini adalah di tengah laut. 


Image result for apa itu  offshore and onshore
Ilustrasi Offshore Rig

2. Onshore
Bangunan atau struktur yang di bangun di daratan dengan sebagai penopang kegiatan proses eksplorasi dan eksploitasi Minyak dan Gas Bumi. Rig darat bisa dijangkau lebih mudah dibandingkan rig offshore. Lokasinya bisa di tengah hutan, di puncak gunung, tengah gurun, atau hanya di pinggir jalan sebuah kota atau desa.

Image result for onshore
Ilustrasi Onshore Rig

IV. REFENERY PROCCESS

Komponen minyak bumi dipisahkan menggunakan teknik yang disebut distilasi fraksional. Kilang minyak  adalah minyak mentah diproses berdasarkan Boiling Point (Titik Didih) dan disempurnakan menjadi produk yang lebih berguna seperti nafta , bensin, solar, dasar aspal, minyak pemanas, minyak tanah, dan bahan bakar gas cair.

Ilustrasi Proses Pemisahan Crude Oil Menjadi Produk Melalui Distillation Proccess



Hasil Produk Crude Oil

1. Condensate
2. Gasolines
3. Naphta
4. Kerosines
5. GasOil
6. Heavy Distillation
7. Residue


Uji Laboratorium Crude Oil :
1. Crude Oil Distillation
2. Spesifik Gravity
3. Api Gravity
4. Kinematik Viscosity
5. Pour Point
6. Flash Point Abel
7. RVP
8. Water Content
9. Salt Content
10.TAN
11. TBN
12. Gross Heat of Combustion
13. Sulfur Content
14. Asphaltene Content
15. Wax Content
16. CCR
17. Ash Content
18. Total Nitrogen
19. Metal Content
20. Gas Chromatographic




Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Oil And Gas Laboratory - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger